“Mengisap sebatang lisong, melihat Indonesia Raya, mendengar seratus tiga puluh juta rakyat, dan di langit dua-tiga cukong mengangkang, berak di atas kepala mereka. Matahari terbit, fajar tiba, dan aku melihat delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan. Aku bertanya, tapi pertanyaanku membenturi meja-meja kekuasaan yang macet dan papan tulis-papan tulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan..”
kadang hilang entah kemana
mengikuti arah angin
berarak sejajar awan
kadang ia hinggap
hanya sebentar
lalu pergi..
kadang datang terlambat
setelah sesuatu terjadi
dan pergi lagi...
kadang kita senang
karena ia pergi
dan tak pernah kembali...
No comments:
Post a Comment